Skip ke Konten

 

SAMPAH LAMPU : 
SAATNYA INDUSTRI LEBIH BERTANGGUNG JAWAB 
 


#INTERNATIONALPLASTICFREEDAY

Di balik cahaya yang menerangi rumah, kantor, atau pabrik kita, ada satu isu lingkungan yang jarang disadari: sampah lampu. ​

Lampu bekas pakai—seperti neon (fluorescent), halogen, hingga LED—tidak hanya mengandung plastik, tapi juga logam berat dan bahan elektronik. Bila tidak ditangani dengan benar, limbah ini bisa mencemari tanah, air, dan bahkan berdampak pada kesehatan manusia. Sayangnya, sebagian besar lampu masih berakhir di tempat sampah biasa.


💡 Sampah Lampu & Solusi Ramah Lingkungan:

Menurut Global E-Waste Monitor 2024 (oleh United Nations Institute for Training and Research - UNITAR):

  • Dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton sampah elektronik (e-waste) pada tahun 2022.​

  • Jumlah ini diperkirakan naik menjadi 82 juta ton pada 2030 jika tidak ada perubahan signifikan.

  • Hanya sekitar 22,3% dari total e-waste yang didaur ulang secara formal.

Sampah lampu (lighting equipment) termasuk dalam kategori "Small Equipment" dan secara spesifik dilaporkan dalam subkategori tersendiri. Pada 2022, limbah lampu berkontribusi sekitar 1 juta ton per tahun secara global. Ini termasuk lampu fluorescent, CFL (compact fluorescent lamp), dan LED, yang sering mengandung:

  • Plastik casing (tidak mudah terurai),

  • Logam berat seperti merkuri (pada CFL dan fluorescent),

  • Komponen elektronik yang sulit didaur ulang.

🌱 Inovasi untuk Mengurangi Sampah Plastik di Industri Pencahayaan

Industri pencahayaan global kini terus berinovasi untuk menjawab tantangan ini, di antaranya:

  • Desain modular: lampu mudah dibongkar dan didaur ulang.

  • Material ramah lingkungan: casing dari plastik daur ulang hingga bahan alami.

  • Teknologi LED tahan lama: umur pakai 25.000 jam lebih, mengurangi frekuensi penggantian.

  • Program daur ulang: produsen menyediakan tempat pengumpulan lampu bekas.

⚡ Komitmen Kami

Dalam peringatan International Plastic Free Day, saatnya kita melihat bahwa lampu bukan sekadar sumber cahaya, tapi juga bagian dari rantai konsumsi plastik global. Dengan memilih teknologi yang tepat dan mendukung solusi ramah lingkungan, kita semua bisa berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan terang.

Di Indonesia sendiri, pengelolaan limbah lampu belum optimal. Sehingga kami sebagai pelaku industri di bidang pencahayaan, memiliki tanggung jawab untuk:

  • Mengedukasi pasar soal bahaya sampah lampu.

  • Menawarkan produk lighting yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan untuk keberlangsungan bumi yang lebih sehat melalui efisiensi energi.

  • Mendukung program daur ulang dan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab, dengan salah satu program kami yaitu "Sewa Terang". Dimana perusahaan atau instansi akan terbantu dalam pengelolaan pencahayaan mulai dari perencanaan, pengadaan, perawatan hingga pemusnahan item pencahayaan. Sehingga mengurangi hingga meniadakan sampah lampu yang tidak terdaur ulang dengan baik.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa pencahayaan, kami percaya bahwa teknologi harus berjalan seiring dengan keberlanjutan. Kami terus menghadirkan solusi pencahayaan yang efisien, aman, dan minim limbah, demi lingkungan yang lebih baik.

"Karena cahaya yang baik bukan hanya menerangi, tapi juga menjaga bumi tetap lestari."