Masalah Pencahayaan Umum yang Dihadapi Business Owners/Managers
Memulai dengan produk kami sangat mudah berkat proses orientasi yang terstruktur dan komprehensif.
- Risiko Kecelakaan dan Cedera yang Lebih Tinggi
Health, Safety and Environment (HSE) menjadi isu besar di Indonesia, terutama setelah pandemi Covid-19. Pencahayaan adalah salah satu faktor penting dalam HSE. Bahaya keselamatan seperti jalur pejalan kaki atau area kerja yang kurang terang meningkatkan risiko kecelakaan. Industri berat seperti pertambangan, manufaktur, dan pelabuhan memiliki risiko kecelakaan yang tinggi (bahkan tidak jarang hingga fatal) akibat kondisi pencahayaan yang buruk.
Industri tertentu, seperti perawatan kesehatan, manufaktur, atau layanan makanan, memiliki persyaratan pencahayaan yang ketat demi keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan. Ketidakpatuhan terhadap standar ini akibat pencahayaan yang tidak memadai atau tidak sesuai dapat menyebabkan sanksi atau tanggung jawab hukum. - Kualitas Pencahayaan yang Buruk Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Pencahayaan yang tidak optimal, seperti tingkat kecerahan yang tidak mencukupi, silau, atau suhu warna yang terlalu tajam, dapat menyebabkan ketegangan mata dan kelelahan pada karyawan. Ruang kerja dengan pencahayaan yang tidak merata menciptakan ketidaknyamanan dan mengurangi visibilitas, yang pada akhirnya menurunkan fokus dan meningkatkan tingkat kesalahan.
Dalam lingkungan ritel atau perhotelan, pencahayaan yang buruk juga dapat merusak pengalaman pelanggan dengan membuat ruangan terasa tidak menarik atau suram. - Penggunaan Energi yang Tinggi Akibat Pencahayaan yang Tidak Efisien
Banyak bisnis masih mengandalkan sistem pencahayaan yang ketinggalan zaman atau dirancang dengan buruk, yang menyebabkan konsumsi energi yang berlebihan. Pencahayaan tradisional, seperti bohlam pijar atau lampu fluoresen berkualitas rendah, sering kali menggunakan lebih banyak listrik dari yang diperlukan, sehingga meningkatkan biaya operasional.
Bahkan dalam banyak kasus yang sudah menggunakan LED, tetap ada potensi inefisiensi. Banyak bisnis yang beroperasi dalam jam kerja panjang rentan terhadap pemborosan energi karena lampu dinyalakan di area yang tidak digunakan. - Pemeliharaan dan Perbaikan yang Sering
Menggunakan sistem pencahayaan berkualitas rendah atau usang sering kali mengakibatkan penggantian lampu dan pemeliharaan yang sering. Gangguan ini tidak hanya menambah biaya tambahan, tetapi juga menyebabkan waktu henti yang berdampak pada operasional bisnis. Dalam fasilitas besar, mengelola pemeliharaan berulang dari sistem pencahayaan yang buruk bisa menjadi tantangan logistik yang kompleks dan memakan waktu.
- Pilihan Ahli yang Terbatas
Pencahayaan menjadi masalah bagi banyak perusahaan karena jumlah pakar yang sangat sedikit. Industri pencahayaan berkembang pesat dengan siklus produk dan teknologi baru setiap enam bulan. Pakar yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan cepat menjadi tidak relevan, mengingat betapa cepatnya industri ini berubah.